Harga Kapal Ikan Fiberglass 2022

00.15
Kapal adalah kendaraan pengangkut penumpang dan barang di laut (sungai dan sebagainya) seperti halnya sampan atau perahu yang lebih kecil. Kapal biasanya cukup besar untuk membawa perahu kecil seperti sekoci. Sedangkan dalam istilah inggris, dipisahkan antara ship yang lebih besar dan boat yang lebih kecil. Secara kebiasaannya kapal dapat membawa perahu tetapi perahu tidak dapat membawa kapal. Ukuran sebenarnya dimana sebuah perahu disebut kapal selalu ditetapkan oleh undang-undang dan peraturan atau kebiasaan setempat. Fungsi utama kapal atau perahu adalah sebagai alat transportasi. Sarana transportasi dengan menggunakan kapal adalah alat transportasi yang sangat murah dibandingkan sarana transportasi yang lain. Laut adalah sarana transportasi yang sudah disediakan oleh alam. Manusia tinggal membuat dermaga di pelabuhan-pelabuhan .Dibandingkan dengan membuat jalan raya maka laut merupakan prasarana transportasi yang tidak memerlukan biaya. Daya angkut kapal pun sangat besar sekali. Memang kalau dibandingkan dengan pesawat terbang masih kalah cepat, tetapi daya angkut kapal terbang masih sedikit dibandingkan dengan kapal laut. Di samping sebagai sarana transportasi fungsi kapal adalah antara lain : kapal penangkap ikan atau kapal pukat, kapal dagang, kapal barang, kapal perang, kapal ekspedisi untuk penelitian dan lain sebagainya.

pabrik kapal ikan fiberglass


Kapal ikan adalah kapal yang digunakan dalam usaha perikanan yang mencakup penggunaan atau aktivitas menangkap atau mengumpulkan sumberdaya perairan, pengelolaan usaha budidaya perairan dan penggunaan lainnya seperti riset, training, dan inspeksi sumberdaya perairan



Konstruksi kapal
Konstruksi kapal adalah proses pembangunan kapal di galangan kapal yang didahului oleh desain dan dilanjutkan dengan pembangunan konstruksi kapal yang diawali dengan peletakan lunas, dilanjutkan dengan konstruksi rangka/gading-gading, geladak, anjungan, kulit kapal. Setelah kapal selesai dikonstruksi selanjutnya diluncurkan ke laut untuk selanjutnya dilakukan finishing
.
jual kapal ikan fiberglass


Tersedia untuk kapal ikan di bawah ini :
Kapal Ikan 1 GT
Kapal Ikan 3 GT
Kapal Ikan 10 GT
Kapal Ikan 15 GT
Kapal Ikan 20 GT

Kapal ikan yang berfungsi sebagai kapal penangkap ikan telah sejak dahulu digunakan di Indonesia untuk melakukan aktifitas penangkapan ikan di laut. Kapal ikan tersebut merupakan salah satu aspek penting dalam operasi penangkapan ikan karena merupakan salah satu faktor teknis yang menentukan keberhasilan operasi penangkapan ikan. Keberhasilan tersebut dilihat dari seberapa banyak hasil tangkapan yang dibawa oleh kapal ikan saat kembali ke pelabuhan perikanan dan bagaimana mutu atau kualitas dari hasil tangkapan tersebut. Oleh karena itu kemampuan kapal ikan untuk menampung hasil tangkapan menunjukkan besar kecilnya kapasitas usaha penangkapan ikan dari kapal ikan tersebut. Hingga saat ini, perhitungan kapasitas usaha penangkapan ikan dalam kaitannya dengan pengelolaan perikanan tangkap di Indonesia selalu ditinjau berdasarkan ukuran Gross Tonage (GT). Mengingat sangat pentingnya informasi tentang GT kapal ikan dalam strategi pengelolaan perikanan tangkap di Indonesia dan mengingat bahwa banyzk instansi yang memiliki kepentingan dengan informasi GT kapal ikan, maka perlu dilakukan kajian tentang pengukuran dan penggunaan GT kapal dalam pengelolaan perikanan tangkap di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk (1). mengidentifikasi pengukuran GT kapal ikan di Indonesia, dan (2). mengidentifikasi perbedaan dan persamaan antar berbagai cara pengukuran GT kapal ikan di Indonesia. Ad3pun manfaat penelitian ini adalah sebagai bahan informasi bagi instansi atau perorangan yang memiliki kepentingan dengan informasi GT kapal ikan dalam lingkup pekerjaannya. Penelitian dilaksanakan Laboratorium Kapal Perikanan dan Navigasi, Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB, Bogor. Penelitian dilakukan selama 5 bulan dari bulan Januari hingga Mei 2004. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan studi kepustakaan. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang bempa studi pustaka. Data primer berupa rumus-rumus pengukuran GT kapal di Indonesia, Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, dan Keputusan Menteri yang mengandung unsur GT kapal serta hail kunjungan ke situs-situs internet yang terkait dengan materi penelitian. Data dikumpulkan di Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Departemen Perhubungan Republik Indonesia dan Departemen Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. Hasil yang didapat untuk tujuan pertama, mengidentifikasi pengukuran GT kapal ikan di Indonesia adalah bahwa tidak terdapat kekhususan dalam mengukur GT kapal ikan di Indonesia. Pengukuan kapal di Indonesia ada 3 cara yaitu (1). cara pengukuran berdasarkan TMS 1969 untuk mengukur kapal bemkuran panjang 24 (dua puluh empat) meter atau lebih dengan rumus GT = Klx V; (2). cara pengukuran berdasarkan TMS 1969 untuk mengukur kapal dengan panjang kurang dari 24 meter dengan rumus GT= 0,25 x V; dan (3). cara pengukuran dalam negeri untuk mengukur kapal berukuran panjang kurang dari 24 (dua puluh empat) meter dengan rumus GT = 0,25 x V. Cara pengukuran intemasional adalah berdasarkan ketetapan yang ada dalam International Convention on Tonnage Measurement of Ships 1969, dimana GT kapal ditentukan sesuai dengan rumus GT = Klx V, KI yang merupakan hasil logaritma 0,2 + 0,002 logloV, sedangkan V adalah jumlah isi semua ruang-ruang tertutup yang dinyatakan dalam meter kubik. Cara pengukuran intemasional ini menggunakan metode MOORSOM atau dalam bidang Naval architecture dikenal dengan Si~npson's rule untuk mengukur m g a n tertutup dengan bentuk beraturan. Untuk ruangan tertutup berbentuk beraturan dengan mengalikan panjang, lebar, dan tinggi ruangan tersebut. Jika kapal berukuran panjang kurang dari 24 meter namun menginginkan untuk diukur dengan cara intemasional maka rumus yang digunakan adalah GT = 0,25 x V, nilai 0,25 merupakan koefisien K1 yang ditetapkan nilainya sebesar 0,25 berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor PY.6711113- 90 pasal24 ayat (2), sedangkan V adalah jumlah isi semua ruang-ruang tertutup yang dinyatakan dalam meter kubik. Penentuan GT kapal menurut cara pengukuran dalam negeri, diukur dan dihitung sesuai dengan ketentuan dalam Keputusan Dirjen Perhubungan Laut Nomor PY.6711116-02. Berdasarkan cara pengukuran dalam negeri, GT kapal diperoleh dan ditentukan sesuai dengan rumus GT = 0,25 x V, V adalah jumlah isi dari ruangan di bawah geladak utama ditambah dengan ruangan-ruangan di atas geladak utarna yang tertutup sempuma dan berukuran tidak kurang dari 1 m3. Berdasarkan hail kajian, Cara pertama dan kedua memiliki kelebihan dalam hal ketelitian dan keakuratan hasil pengukuran dan kelemahan dalam lamanya waktu pengukuran yang diperlukan. Cara ketiga memiliki kelebihan dalam waktu pengukuran yang lebih singkat dan kelemahan dalam tingkat ketelitian dan keakuratan hasil pengukuran.

harga kapal ikan fiberglass

Bagi yang ingin pesan kapal atau perahu ikan dengan segala model dan ukuran bisa hubungi ke bagian admin 
 
Artikel terkait :jual kapal ikan, harga kapal ikan modern , jual kapal ikan bekas,  harga kapal ikan 30 gt , harga kapal ikan kayu, harga kapal penangkap ikan 10 gt, harga kapal ikan 10 gt , harga kapal ikan fiber 10 gt , harga kapal ikan 5 gt, fungsi kapal ikan, jenis kapal penangkap ikan,  macam-macam kapal penangkap ikan, jenis kapal penangkap ikan tuna,  harga kapal penangkap ikan, makalah kapal perikanan,  jenis perahu nelayan, pengertian kapal perikanan, spesifikasi kapal perikanan, perahu nelayan, harga perahu sampan, Perahu ikan fiberglass,  jual kapal ikan fiberglass, pabrik kapal ikan,  jasa pmebuatan kapal fiberglass, harga kapal ikan murah

    Artikel Terkait

    First

    1 komentar:

    Write komentar
    Aulia
    AUTHOR
    28 April 2018 pukul 19.00 delete

    Brp harga yg 10 Gt?

    Reply
    avatar